BLANTERTOKOv105
1529177261838744855

Lomba Dalam Rangka Memperingati HUT Republik Indonesia Ke-72 Tahun 2017 / Competition In Order To Commemorate Independence Day of Republic Indonesia to 72 on 2017

Lomba Dalam Rangka Memperingati HUT Republik Indonesia Ke-72 Tahun 2017 / Competition In Order To Commemorate Independence Day of Republic Indonesia to 72 on 2017

Setelah serangkaian upacara bendera dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-72 dilaksanakan, serangkaian acara di Desa Wonopringgo belum berakhir. Karena masih akan ada beberapa acara lagi yang akan dilaksanakan. Salah satunya adalah "Lomba Dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-72 Tahun 2017". Pada tahun ini, ada tiga perlombaan yang dilaksanakan pada tepat tanggal 17 Agustus 2017. Yaitu lomba balap makan pisang, lomba makan kerupuk dan lomba panjat pinang. Sebelum tanggal 17 Agustus 2017 juga ada beberapa lomba yang telah dilaksanakan, yaitu lomba tenis meja beregu dan lomba bulu tangkis beregu. Lalu, seperti apakah keseruan lomba tersebut?

After a series of flag ceremonies to commemorate the 72nd anniversary of Republic of Indonesia (RI), the series of events in Wonopringgo Village has not ended. Because there will still be some more events to be held. One of them is "Competition in Order to Commemorate HUT RI-72 Year 2017". In this year, there are three competitions held on 17 August 2017. Namely banana eating races contest, crackers feeding contest and areca nut climbing competition. Prior to August 17, 2017 there were also several competitions that had been held, namely table tennis and team badminton team competition. Then, what does the race like?


Setelah selesai melaksanakan upacara bendera untuk pertamakalinya di Desa Wonopringgo, acara dilanjutkan dengan membersihkan halaman GSG Pringgodani dari segala atribut upacara yang ada. Karena halaman GSG Pringgodani akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan beberapa lomba yang telah direncanakan. Diantaranya adalah lomba makan kerupuk, lomba balap makan pisang dan lomba panjat pinang. Lomba makan pisang diperuntukkan bagi anak-anak baik laki-laki maupun perempuan dan juga untuk ibu-ibu. Kemudian, lomba makan kerupuk hanya diperuntukkan bagi anak-anak. Lalu, lomba panjat pinang hanya diperuntukkan untuk laki-laki dewasa.


After completing the flag ceremony for the first time in Wonopringgo Village, the event was continued by cleaning the GSG Pringgodani page from all attributes of the ceremony. Because GSG Pringgodani page will be used as a venue for the implementation of several contests that have been planned. Among them are race eating crackers, banana eating race and racing climbing areca nut. The banana eating contest is for both boys and girls as well as for mothers. Then, crackers feeding contest is only for children. Then, racing climbing areca nut is only for adult men.


Sebelum keseluruhan lomba tersebut di mulai, para pemuda dibantu warga Desa Wonopringgo lainnya, mulai membenahi batang pohon pinang yang akan digunakan untuk lomba panjat pinang. Sebelum pohon pinang ditegakkan, panitia mulai mengaitkan hadiah-hadiah pada sebuah lingkaran yang terbuat dari potongan batang bambu yang kemudian dipasang melintang pada ujung batang pinang. Ada juga para pemuda yang menggali lubang untuk nantinya pohon pinang ditanamkan kedalamnya. Selain itu, ada juga para pemuda yang bertugas untuk mengamplas batang pinang agar batang pinang semakin licin. Setelah semua hadiah dikaitkan, batang pinang siap dan lubang sudah siap, batang pinang mulai ditegakkan secara bersama-sama menggunakan bantuan empat buah tali yang saling berlawanan arah dan sebuah tangga bambu. Ada sekitar empat belas orang yang bertugas untuk mendirikan pohon pinang tersebut tepat pada lubang yang telah disiapkan.


Before the whole competition starts, the young people are assisted by other Wonopringgo villagers, starting to fix the pinang tree trunks that will be used for the areca climbing competition. Before the pinang tree is established, the committee begins to link the gifts to a circle made of bamboo sticks which are then mounted across the tip of the areca nut. There are also young men who dig a hole for the areca nut tree planted into it. In addition, there are also young men who are tasked to sand the areca nut stem to more slippery. After all the prizes are attached, the areca nut is ready and the hole is ready too, the areca nut starts to be enforced together using the help of four opposite ropes and a bamboo ladder. There were about fourteen people on duty to erect the betel tree right on the prepared hole.


Lomba makan kerupuk adalah lomba secara indivudual yang diperuntukkan bagi anak-anak. Dalam lomba makan kerupuk, akan ada sebuah tali membentang sepanjang kurang lebih lima meter yang kemudian diantara tali tersebut diberi tali yang menjuntai ke bawah sebanyak lima buah yang digunakan untuk menggantung kerupuk. Setelah peserta siap pada tempat yang telah disediakan, lomba kemudian akan dimulai. Cara memakan kerupuk pada lomba ini adalah tanpa menggunakan bantuan tangan. Jadi, kerupuk yang tergantung tersebut langsung dimakan melalui mulut. Peserta yang tercepat menghabiskan kerupuk dan tanpa ada yang terjatuh adalah pemenang pada perlombaan tersebut.


Lomba balap makan pisang adalah lomba yang diperuntukkan bagi satu pasang kelompok yang akan diadu dengan pasangan kelompok lainnya. Seluruh peserta lomba ditutup matanya menggunakan potongan kain. Satu orang bertugas untuk memasukkan pisang ke mulut pasangannya dan satu orang lainnya bertugas untuk memakan dan menghabiskan pisang secepat mungkin. Lomba dimulai ketika seluruh peserta benar-benar sudah tidak bisa melihat karena adanya kain penutup yang mereka kenakan. Kemudian satu orang berdiri dengan jarak sekitar 7 meter dari satu orang lainnya yang duduk pada sebuah kursi yang telah disiapkan. Setelah memastikan seluruh peserta pandangannya terhalangi dan seluruh peserta telah siap pada tempat yang telah disediakan, lomba baru bisa dimulai. Peserta yang berhasil memasukkan pisang pada mulut pasangannya dan peserta yang lebih dulu menghabiskan pisang adalah pemenang dalam perlombaan tersebut.


The banana racing contest is a race that is reserved for one pair of groups to be pitted against other group pairs. All participants were blindfolded using a piece of cloth. One person is assigned to put the banana into his partner's mouth and one other person is on duty to eat and finish it as quickly as possible. The race begins when all the participants really can not see because of the cover fabric they wear. Then one man stood about 7 meters from one other person sitting in a chair that had been prepared. After ensuring that all participants of the view are blocked and all participants are ready for the space provided, the racing can begin. Participants who successfully inserted bananas in their partner's mouth and the participants who first spent bananas were the winners in the competition.


Lomba panjat pinang adalah lomba beregu yang berisi lima orang. Dalam perlombaan kali ini, ada dua regu yang akan ambil bagian. Lomba panjat pinang ini adalah perlombaan yang secara bahu membahu bersama-sama memanjat pohon pinang tersebut kemudian berusaha mengantarkan salah seorang dari anggota grup agar mencapai titik puncak yang berjarak sekitar enam meter dari permukaan tanah. Setiap grup diberi kesempatan selama sepuluh menit untuk bisa meraih puncak. Jika dalam waktu yang telah ditentukan belum berhasil merain puncak, kesempatan diberikan kepada grup lainnya. Apabila dalam berkali-kali kesempatan kedua grup masih belum berhasil mencapai puncak, anggota grup ditambah dari yang semula lima orang tiap grup menjadi enam orang. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat mencapai puncak dan mengambil seluruh hadiah yang telah disediakan.


Race climbing areca is a team competition that contains five people. In the race this time, there are two teams that will take part. This areca climbing contest is a race that shoulder to shoulder together climbing pinang tree then try to deliver one of the group members to reach the top point which is about six meters from the ground. Each group is given a chance for ten minutes to reach the top. If within the specified time has not reach the top point, the opportunity is given to the other group. If in the second chance the two groups still have not reached the top, group members added from five people per group to six people per group. It is intended to reach the top point and take all the prizes that have been provided.

Begitulah serangkaian acara perlombaan dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-72 Tahun 2017 yang telah dilaksanakan di Desa Wonopringgo. Dalam waktu enam bulan ke depan, kita akan kembali memasuki bulan Agustus. Sudah siapkah menyambut datangnya bulan Agustus mendatang?


Such is the series of events in order to commemorate the 72nd anniversary of the Republic of Indonesia Year 2017 which has been implemented in the Village Wonopringgo. In the coming months, we will be back in August. Are you ready for the next August?

Galeri lain acara ini dapat dilihat DI SINI
Other photos of this event can be seen HERE

Video acara ini dapat dilihat di atas atau melalui link berikut INI
Video of this event can be seen above or through by following THIS LINK

Wonopringgo Maju,
Wonopringgo Bersatu,
Wonopringgo MANTap!,
Wonopringgo Maju, Bersatu, MANTap!

Salam MANTap!
"Menuju Wonopringgo MANTap! (Mandiri, Aman, Nyaman dan Terampil)"

Detail Pemesanan

Lomba Dalam Rangka Memperingati HUT Republik Indonesia Ke-72 Tahun 2017 / Competition In Order To Commemorate Independence Day of Republic Indonesia to 72 on 2017
Lomba Dalam Rangka Memperingati HUT Republik Indonesia Ke-72 Tahun 2017 / Competition In Order To Commemorate Independence Day of Republic Indonesia to 72 on 2017
Jumlah: : :
Harga Produk :

*Nama Jalan, Nomor Rumah dan RT/RW

Sub-Total : 0 Kode Unik : 0 Biaya Layanan : 0 Total : 0
*Belum termasuk Ongkos kirim

check_circle_outline Produk Lainnya